Koni Palopo

Diduga 40 Proyek Bermasalah, JFK Desak Aparat Hukum Turun Tangan

Irjen Pol Karyoto (kiri) dan Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang (Kanan) di ruang kerja Kapolda Metro, Jumat pagi. (Sumber :net)

PALOPO – Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Dapil Sulsel 3, Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang (JFK) mendapat laporan dari masyarakat soal banyaknya kasus dugaan korupsi di Kota Palopo.

“Akhir pekan ini saya dapat telephone dan data-data soal katanya ada 40 proyek di Kota Palopo terindikasi korupsi. Yang mana sampai saat ini belum ada yang ditindaklanjuti oleh APH di Palopo. Untuk itu, Saya (JFK) minta agar kapolda Sulsel dan Kajati Sulsel segara turun chek agar kepemimpinan ke depan bisa lebih baik,” kata JFK dengan tegas, Minggu 2 Februari 2025.

Lanjut JFK, jika hal ini dibiarkan akan menjadi preseden buruk bagi Kota Palopo ke depan. Bahwa bisa saja setiap akhir kepemimpinan tidak apa meninggalkan setumpuk masalah. “Kita tidak mau pemerintahan ini berjalan dalam masalah oleh oknum di masa lalu. Kita mau pemerintahan baru ini bekerja sesuai peraturan untuk melayani masyarakat,” tegas JFK.

Diketahui sebelumnya, Koalisi Pemerhati Korupsi (KPK) Palopo mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) di Palopo untuk mengusut dan menuntaskan 40 proyek yang diduga tela terindikasi korupsi.

Ke-40 kasus tersebut kebanyakan merupakan proyek yang dikerjakan pada masa jabatan HM. Judas Amir sebaga walikota Palopo dua periode (2013-2023). Itu disampaikan saat menggelar aksi demontrasi di depan kantor Mako Polres dan Kejari Palopo, Jumat, 31 Januari 2025, pekan lalu.

Koalisi yang diikuti kurang lebih 20 orang ini dipimpin oleh Fahrul, selaku jenderal lapangan.

Dalam orasinya, Fahrul menyebut dugaan korupsi dari 40 proyek itu, mulai 2018 hingga 2025 tidak ada yang berhasil dituntaskan APH.

“Dari 2018 sampai 2025 ini sebutkan ke kami, kasus korupsi mana yang telah dituntaskan oleh APH di Palopo. Kami berikan contoh, program seribu kandang ayam, tunjukkan ke kami 100 kandang saja program itu. Pastinya tidak bisa kalian tunjukkan karena program itu tidak jalan tapi, anggarannya cair,” tegas Fahrul dalam orasinya kepada APH.

“Kalau ada kasus korupsi yang terungkap, itu hanya sebatas Kadisnya saja. Tapi APH tidak menyentuh otak- otak di baliknya,” lanjutnya.

APH diduga tidak berani menyentuh otak dibalik dugaan korupsi itu, lantaran diduga melibatkan “Putra Mahkota” Palopo.

Beberapa proyek diduga ada korupsi di dalamnya yakni, Program seribu kandang ayam Rp8 miliar, Proyek jalan lingkar barat Rp5 miliar, Kripik zaro Rp5,5 miliar, Minyak Boka Rp3,5 miliar, Sekolah pelaut Rp6 miliar, Pembangunan taman kirab kurang lebih Rp2 miliar, Landscape Lapangan Pancasila Rp1,8 miliar, Taman baca Rp1,6 miliar, Pembangunan menara payung Rp90 miliar, Revitalisasi stadion Rp. 14 miliar (mangkrak), Revitalisasi kawasan islamic center Rp50 miliar, Pembangunan kolam renang swimbath Rp6 miliar, Dana covid Rp31 miliar, Pengadaan Alkes RS Rp30 miliar, Anggaran stunting Rp4 miliar, Proyek sirkuit Ratona Rp49 M, Proyek miniatur Ka’ bah Rp5, 8 miliar, Pembangunan Kantor DPRD Palopo, dan masih banyak lagi.

Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungiki Admin Kak :)